Sebagai seorang blogger atau pemilik web, Anda tidak cukup hanya membuat blog dan kemudian mengisi dengan artikel. Anda perlu mengupayakan agar artikel yang Anda buat bisa ditemukan oleh orang lain yang mencari melalui mesin telusur (search engine) web browser. Artikel Anda akan bersaing dengan sangat banyak artikel lain yang memiliki tema sejenis yang juga berharap dapat ditemukan dengan mudah dan bisa memenangkan persaingan.
Cara Agar artikel Anda dapat ditemukan oleh mereka yang mencari melalui mesin telusur web browser adalah dengan meningkatkan peringkat dan visibilitasnya menjadi lebih baik di berbagai mesin telusur seperti Google, Bing, Yahoo dan mesin telusur lainnya. Anda perlu mengingat bahwa artikel yang memiliki topik sama dengan kualitas sama baik akan bersaing ketat untuk berada di posisi teratas halaman pertama SERP sehingga memiliki kemungkinkan lebih besar klik untuk dikunjungi.
Itulah sebabnya, optimasi mesin terlusur (Search Engine Optimization | SEO) menjadi sangat penting, baik melalui SEO on-page maupun SEO off-page dengan tujuan akhir untuk mendatangkan pengunjung blog (visitor) yang sebanyak-banyaknya. Dengan banyaknya visitor, diharapkan tujuan membuat blog dapat tercapai, misalnya blog untuk monetasi AdSense dengan banyak pengunjung diharapkan dapat memberi penghasilan AdSense yang besar.
Blogger akan sangat senang bila blog yang dikelola memiliki jumlah pengunjung banyak. Meskipun harapannya adalah pengunjung organik, namun Anda akan lebih mudah mendatangkan pengunjung unorganik dalam jumlah besar melalui share artikel di media sosial atau melalui iklan berbayar. Pengunjung organik mendapatkan artikel yang diperlukan dari pencarian, sedangkan pengunjung unargonik mendapatkan artikel dari yang Anda bagikan, meskipun mereka belum tentu mencarinya saat itu.
Terlepas dari pengunjung blog organik atau unorganik, memiliki jumlah pengunjung blog yang banyak adalah harapan semua blogger. Namun, pernahkan Anda berfikir bahwa interaksi pengunjung blog juga bisa memberi sinyal negatif pada SEO. Ketika pengunjung mengunjungi blog Anda, mereka akan melakukan interaksi yang beberapa diantaranya dapat memberi sinyal negatif atau dampak negatif pada SEO. Berikut ini adalah 4 interaksi pengunjung blog yang memberi sinyal atau dampak negatif pada SEO:
1. Pengunjung kembali lagi ke SERP.
Ketika seseorang mencari artikel terkait tema tertentu di internet, mereka menggunakan mesin telusur di web browser dan mengetikkan kata kunci (keyword) untuk artikel yang dicari. Mesin telusur web browser kemudian menampilkan hasil pencarian (Search Engine Result Page | SERP) yang sesuai kata kunci. Dari hasil pencarian, satu atau beberapa link artikel akan diklik untuk menampilkan konten artikel tersebut.
Bila pengunjung dengan segera kembali lagi ke hasil pencarian mesin telusur (SERP), misalnya Google, maka ini bisa dianggap sebagai sinyal negatif untuk SEO. Ada bebera kemungkinan, halaman web untuk artikel lambat dimuat (ditampilkan) atau beberapa paragraf awal artikel sudah tidak sesuai harapan atau membingungkan sehingga tidak membaca koten artikel sampai selesai.
Kembali dengan segera ke SERP berdampak pada rasio pentalan (bounce rate) yang tinggi. Anda dapat memeriksa bounce rate melalui tool Google Analytics atau Alexa. Bila ini terkait waktu muat halaman web, Anda dapat mengupayakan cara mengurangi waktu muat halaman web tersebut. Bila ini terkait konten artikel, Anda perlu membuat artikel lebih berkualitas dan memberi manfaat pada pengunjung blog.
2. Bernavigasi ke halaman lain atau keluar dengan cepat.
Interaksi lain yang juga memberi sinyal atau dampak negatif pada SEO adalah ketika pengunjung berada di sebuah halaman web dan tidak lama kemudian bernavigasi ke halaman web lain, baik melalui internal link atau navigasi lain atau keluar langsung dari blog. Situasi ini disebut juga dengan navigation bounce yang memicu internal bounce. Pengunjung berada di halaman web dalam waktu singkat, bisa karena konten artikel, halaman web tidak sesuai (tidak terkait) atau memang bukan halaman yang ingin dikunjungi.
Navigation bounce menunjukkan ketidakpuasan pengunjung pada halaman web. Salah satu cara mengatasi internal bounce adalah dengan membuat internal link yang relevan atau masih berkaitan agar pengunjung blog merasa mendapatkan informasi tambahan dan akan lebih lama di halaman web tersebut, tidak secepatnya bernavigasi ke halaman web lain. Anda dapat mengakses laporan terkait ini di Google Anaytics melalui tab Behavior > Site Content > All Pages > tab Navigation Summary atau menggunakan tool EZOIC big data analytics
3. Waktu keterlibatan pengunjung yang singkat.
Waktu keterlibatan pengunjung (visitor engagement time) adalah waktu ketika pengunjung berada di halaman web dan aktif untuk membaca, menonton video, mengisi formulir online atau hal lainnya. Ini sedikit berbeda dengan lamanya waktu pengunjung berada di halaman web karena tidak termasuk waktu ketika mengulung halaman web ke bawah atau ke atas, waktu halaman web dalam proses dimuat (ditampilkan) di web browser atau waktu pencarian melalui menu navigasi.
Waktu keterlibatan (engagement time) yang singkat menunjukkan kepada blogger atau pemilik web perlu adanya langkah untuk mengoptimasi blog, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mendatangkan pengunjung organik. Waktu keterlibatan pengunjung yang semakin baik diperlukan untuk mencapai maksud atau tujuan sebuah blog atau website dibuat.
4. Jumlah halaman yang dikunjungi sedikit.
Interaksi pengunjung pada blog berbeda akan berbeda pula. Pengunjung umumnya akan membuka lebih dari satu halaman web dalam satu kali kunjungan bila halaman web tersebut memiliki link (tautan) yang terkait atau relevan. Pengunjung ingin mendapatkan informasi tambahan dengan membuka halaman lain melalui link yang tersedia. Sebaliknya, bila halaman web tidak menyediakan link, pengunjung bisa memutuskan untuk keluar langsung setelah selesai membaca halaman web tersebut.
Semakin banyak halaman web dibuka, akan semakin dalam pengunjung menjelajahi blog Anda dan ini semakin baik untuk blog tersebut. Anda dapat menerapkan teknik deep linking yang tepat agar semakin banyak halaman web yang dibuka pengunjung blog dalam satu kali kunjungan. Metrik yang mencatat seberapa dalam pengunjung blog menjelajah blog atau website adalah Visit Depth atau Page Depth yang juga ada di Google Analytics. Metrik ini dapat memberi informasi penting terkait interaksi pengunjung dengan blog.